Dejurnal.com, Cianjur – Kepala Desa Ciputri Nia Novi Hartono, S. AP. dan Sekretaris Desa Ciputri Kec. Pacet Kab. Cianjur terkesan tidak nyaman saat diwawancarai terkait Program Ketahanan Pangan dan Hewani Tahun Anggaran 2022.
Ketidaknyamanan Kepala Desa Ciputri terlihat saat ditanya apa nama Kelompok Tani sebagai Penerima Manfa’at dari program tersebut, Kamis (14/7/2022) di salah satu ruangan Kantor Desa Ciputri.
“Nanya kok sampai sedetail kayak gitu seharusnya yang bertanya sebegitu detail itu Pembina Kami, saya tak perlu pemberitaan kecuali yang sifatnya dapat penghargaan,” tandas Kepala Desa Ciputri.
Demikian juga ketika ditanya nama sayuran yang di tanam dan berapa jumlah dalam satu Kelompok Tani serta jumlah benih yang di berikan kepada tiap Poktan, tiba-tiba Sekdes Ciputri keluar dari ruangannya sambil balik bertanya.
“Akang dari mana?” tandas Sekdes balik bertanya pada awak media
Pertanyaan Sekdes ditimpali Kades dengan bertanya tentang surat tugas. “Mana surat tugas liputannya, makanya Pak Sekdes sampai keluar ruangan karena pertanyaan seperti itu,” tandas Kades seraya ikut menimpali omongan Sekdes.
Melihat kondisi yang tak bersahabat, setelah mempelihatkan ID Card para awak media memutuskan wawancara.
Kendati pertanyaan yang dilontarkan masih hal wajar sesuai 5 W 1 H namun situasi yang memperlihatkan ketidaksukaan dengan perlakuan yang tidak menyenangkan itu juga menimpa awak media lain yang mempertanyakan hal yang sama, sehingga memutuskan wawancara harus dihentikan
Berkaitan dengan hal itu, Sekretaris DPMP Kabupaten Cianjur, H. Asep Kusmanawijaya, M.Si. saat dimintai tanggapannya terkait peristiwa ini menuturkan bahwa program Ketahanan Pangan dan Hewani sama seperti Program lainya untuk di ketahui publik khususnya diketahui oleh masyarakat desa yang bersangkutan.
“Masalah nyaman dan tidak nyaman kembali ke individu kepala desanya, siapa pun yang datang dengan maksud yang baik tinggal jawab aja, apa susahnya?” pungkasnya.***( Rik/Ark)