Kategori
OpiniKita

Antisipasi Gejala Stress, Depresi atau Gangguan Jiwa Jika Kalah Bertarung di Pemilu 2024

Oleh : Prima Tisna Aji *)

Dunia dengan segala dinamika selalu menjadi topik pembahasan setiap harinya, dunia oh dunia, mungkin itu yang banyak dibahas oleh banyak Guru dan Ustadz ketika mengisi materi baik pembelajaran di kelas ataupun ketika di majelis.

Dunia memang terkenal sangat hijau, kenapa dibilang sangat hijau? Dikarenakan dunia itu sangat nikmat dan sangat menggiurkan bagi para manusia yang mengejar kenikmatan dunia.

Kenikmatan dunia memanglah sangat menggiurkan, ketika sudah mendapatkan kenikmatan dunia maka apapun yang ingin dicapai manusia didunia bisa diwujudkan dengan kekuasaannya yang telah dicapai. Kenikmatan dunia terdiri dari 3 kategori yaitu : Harta, Tahta dan Wanita.

Salah satu langkah untuk mendapatkan “tahta” adalah dengan menjadi pejabat publik, salah satunya adalah menjadi Calon Anggota Legislatif DPRD, DPD, DPR Pusat atau Bupati, Walikota, Gubernur hingga Presiden melalui Pemilu.

Sebentar lagi pada tanggal 14 Februari 2024 di negara Indonesia akan menggelar pesta rakyat yang sangat besar yaitu Pemilihan Umum (Pemilu). Pada momentum tersebut para wakil rakyat akan berlomba – lomba berkampanye mempromosikan dirinya sendiri supaya bisa terpilih menjadi Calon Legislatif (Caleg) ataupun calon pemimpin negara dan pemimpin daerah.

Pada Pemilihan 2024 akan memilih Calon Legislatif DPRD, DPD, DPR Pusat dan Presiden serta Wakil Presiden. Rakyat akan ditawarkan dengan janji – janji manis para Caleg yang berkeinginan supaya dapat dipilih dalam pesta rakyat lima tahunan tersebut.

Variasi janji kampanye para Caleg beraneka ragam, dari janji yang luar biasa mengiming – imingkan kesejahteraan, uang, hidup mapan hingga janji yang biasa saja. Tak khayal banyak para Caleg yang mengobral janji mereka walaupun pada akhirnya mereka tidak dapat menepatinya. Didalam pikiran mereka focus utama yang terpenting terpilih dahulu, masalah janji ditepati atau tidak adalah urusan belakangan.

Padahal, bagi para Caleg akan mengalami celaka yang luar biasa apabila mereka menyepelekan janji, karena janji tersebut termasuk hutang yang akan ditagih di hari akhirat pembalasan nantinya. Terkadang mereka tidak sadar bahwa jabatan yang dikejar mereka hanyalah sementara dan bahkan sudah ditentukan dalam tenggat waktu hanya 5 tahun.

Untuk bisa mendapatkan jabatan tersebut, mayoritas banyak yang menggunakan segala cara dari bujuk rayu, visi misi, uang hingga fasilitas hidup. Bahkan diantaranya akan dijanjikan untuk mendapatkan jabatan.

Bukan rahasia umum lagi, bahwa banyak Caleg yang menggelontorkan dana besar untuk bisa menjadi Anggota legislatif ataupun pemimpin daerah. Bahkan didalam tayangan podcast di televisi dari narasumber pelaku langsung yang wajahnya disamarkan menyampaikan bahwa untuk dapat menjadi Caleg DPR Pusat untuk bisa terpilih minimal harus menggelontorkan dana sebesar 40 milyar.

Uang tersebut digunakan untuk kampanye, dana partai, logistik, acara panggung hiburan, kader dan untuk memberikan uang pelicin bagi warga pemilihnya. Bahkan uang 40 Milyar tersebut belum jaminan bisa otomatis terpilih apabila saingan mereka juga menggelontorkan uang yang lebih diatas 40 Milyar.

Jadi tidak heran apabila setelah Pemilu selesai, banyak ditemukan anggota legislatif atau Caleg yang stres hingga depresi bahkan banyak yang mengalami gangguan jiwa dikarenakan kalah dalam pemilihan umum. Ekspektasi mereka yang berlebihan membuat mereka tidak bisa mengendalikan koping sistem individu mereka dengan baik sehingga mereka menjadi stres, depresi, frustasi bahkan hingga menjurus ke perilaku bunuh diri. Uang yang mereka gelontorkan bermilyar – milyar melayang begitu saja, bahkan setelah Pemilu banyak Caleg yang gagal yang stres karena banyak hutang dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Dari data Kemenkes di Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa bahwa data Caleg yang masuk di Rumah Sakit Jiwa pada Pemilu 2019 terjadi lonjakan peningkatan signifikan daripada Pemilu 2014 sebelumnya. Karena pada Pemilu 2024 saat ini jumlag Caleg yang ikut bertarung adalah sebesar 245.106 caleg. Dimana Caleg yang terpilih hanya sebesar 10%, otomatis 90% Caleg harus menerima kenyataan untuk tidak bisa masuk dalam Legislatif.

Apabila Pemilu kita masih banyak yang memakai Politik uang maka sistem demokrasi dinegara Indonesia tidak akan berjalan dengan baik. Bahkan apabila Calon legislatif terpilih menggunakan politik uang, maka hal pertama yang mereka pikirkan adalah bagaimana caranya supaya bisa “Balik Modal” atas uang yang telah mereka keluarkan.

Solusinya adalah untuk mencegah Politik curang yaitu perlu dilakukan perbaikan sistem pemilu dan sistem demokrasi dengan baik. Yang paling penting memperbaiki landasan utama sejak dini untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat dan warga supaya menolak politik uang serta memilih Caleg yang amanah, jujur dan takut akhirat.

Selain itu perlu dibentuk badan khusus dari KPU yang berperan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarat. Badan khusus tersebut juga bertugas memberikan pembekalan pada Caleg yang akan maju dalam Pemilihan Umum baik dari segi psikologis maupun dari segi agama supaya menjadi pemimpin yang amanah, jujur dan takut akan akhirat.

Pemimpin yang amanah, jujur dan takut akan akhirat tidak akan pernah berani sedikitpun untuk berbuat curang ataupun bermain politik uang. Karena mereka sadar bahwa apa yang mereka kerjakan akan dihisab diakhirat kelak atas apa yang telah mereka perbuat. Bahwa apabila kezaliman terus dilakukan, maka akan bisa mengundang murka dari Allah SWT kepada pelakunya baik didunia dan diakhirat.

Bahkan didunia nyata banyak contoh para anggota DPR yang korupsi kemudian ketika meninggalnya banyak keganjilan. Seperti ketika pemakaman tiba – tiba terjadi hujan badai yang membuat mayat tersebut sulit dikuburkan. Tentunya hal ini harus membuat kita menjadi lebih waspada dan hati – hati dalam melangkah karena apa yang kita perbuat didunia akan dihisab diakhirat serta dimintai pertanggungjawaban meskipun hanya sebesar biji zaroh.

Solusinya bagi yang mereka yang sudah terlanjur melakukan hal yang fasik dan curang, tentunya hal pertama yang harus dilakukan adalah segera melakukan taubatan nasuha kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dengan taubatan Nasuha yang benar maka akan membuat hidup kita menjadi lebih tenang serta berkah dalam melangkah hidup ke depan.

Mengutip dari teori Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta Elinda Rizkasari bahwa penyebab utama terjadinya gangguan jiwa pada Caleg yang gagal adalah mereka sudah terjangkit penyakit mental dimana psikis mereka terganggu dalam hal beradaptasi terhadap stimulus dari luar yang berlebihan.

Dimana penyebab dari penyakit mental ini akan muncul secara tiba – tiba seperti dalam teori Neo Freud dimana masalah ini memang tidak bisa diprediksi sebelumnya yang penyebab utamanya adalah daya tahan diri yang rapuh.

Bahwa masalah yang terjadi pada Caleg yang gagal salah satunya adalah terjadinya konsep diri yang bermasalah. Masalah Konsep diri terjadi dikarenakan terjadi gejolak antara cita-cita dan harapan pada manusia tersebut.

Masalah konsep diri bisa terjadi dikarenakan terjadi gejolak antara cita – cita dan harapan manusia yang tidak sesuai dengan ekspektasi realita kenyataan yang terjadi. Terutama pada manusia yang memiliki daya tahan yang rapuh, manusia tersebut tidak akan mempunyai koping adaptasi yang baik ketika masalah yang besar muncul pada dirinya secara tiba – tiba.

Dalam teori yang dikemukan oleh Elinda Rizkasari, stres pasca pemilu tahunan terutama pada Pemilu 2024 besok tidak selalu bisa diprediksi kisaran jumlah penderitanya. Hal ini dikarenakan seperti fenomena gunung es, dimana dari luar permukaan atasnya nampak baik – baik saja, tetapi dibawahnya sudah siap untuk meledak. Apabila dianalogikan pada sebuah penyakit maka seperti bencana alam yang yang bisa datang tiba – tiba serta dalam skala yang besar.

Penulis sendiri berpendapat bahwa untuk mengantisipasi terjadinya fenomena kasus Caleg stres dalam skala besar maka sebelum persiapan Pemilu para Calon Legislatif diwajibkan harus mengikuti pembekalan mental baik dari segi pembekalan psikologis juga pembekalan rohani dalam bidang agama.

Ketika seseorang mempunyai landasan agama yang kuat maka mereka akan menghindari praktek curang serta memiliki psikologis yang baik dalam menghadapi masalah. Sehingga dengan persiapan mental yang baik maka akan mengurangi resiko ledakan Caleg stres yang masuk ke Rumah Sakit Jiwa ketika gagal dalam pemilu tahun 2024.

*) Penulis Dosen Spesialis Medikal Bedah, Lincoln College University Malaysia

Kategori
OpiniKita

Ilusi Visual Dalam Menentukan Mode Pakaian Menurut Perspektif Psikologi

Oleh : Indah Fatmawati dan Mia Chandra Dewi

Pernahkah kita merasa bingung saat memilih pakaian untuk kita pakai?
Atau bahkan merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuh?

Ya kebanyakan dari kita pasti pernah merasakan hal itu, ada yang merasa tubuhnya lebih berisi, ada yang merasa tubuhnya lebih pendek, ada juga yang ingin terlihat memiliki bahu yang lebih bidang, pinggang yang ramping, terlihat lebih tinggi, dsb.

Misalnya pada kebanyakan wanita yang memiliki tubuh lebih berisi cenderung memilih pakaian dengan berwarna gelap untuk menutupi kekurangannya tersebut. Akan tetapi, sebenarnya kita bisa menggunakan trik illusi pada pakaian untuk menutupi kekurangan tersebut dengan motif garis dan titik.

Pada pria yang memiliki tubuh mungil bisa menggunakan trik pola garis horizontal di bagian atas agar terlihat memiliki bahu yang lebih bidang.

Terkadang kita menghabiskan waktu cukup lama ketika memilih pakaian yang akan kita pakai. Koleksi pakaian yang kita miliki meskipun dengan ukuran sama memiliki efek yang berbeda saat kita pakai. Ukuran sama tapi dampak yang terlihat saat kita bercermin juga berbeda. Terkadang kita terlihat ramping, terlihat tinggi, akan tetapi pada beberapa koleksi pakaian kita membuat kita terlihat lebih pendek dan lebih gemuk. Membingungkan bukan??

Hal ini bisa saja dari pemilihan motif pakaian yang dipilih saat kita membeli pakaian. Pemilihan motif pakaian yang tepat bisa saja menutupi kekurangan pada tubuh pemakainya. Kepuasan akan citra tubuh yang terlihat bisa meningkatkan kepercayaan diri pada pemakainya. Ilusi visual di industri fashion sudah banyak diterapkan mengingat banyaknya minat pembeli terhadap penggunaan motif yang memberikan kesan tubuh ideal.

Kaitannya dengan ilusi adalah sebuah persepsi panca indera yang disebabkan karena adanya stimulus panca indera atau penafsiran yang salah dari suatu rangsangan. Ilusi visual merupakan satu hubungan yang terputus antara persepsi dan realitas fisik yang sebenarnya. Pada saat mengalami ilusi visual, seseorang akan seperti melihat sesuatu yang berbeda dari kenyataan fisiknya. Hal ini disebabkan karena adanya gambaran yang mengelabui penglihatan seseorang. Sehingga otak akan menafsirkan yang salah atau tidak sesuai objek sesungguhnya. Hal ini yang menjadikan salah dalam menafsirkan sesuatu karena kondisi tersebut.

Banyaknya pendekatan ilmiah terhadap seni dan desain menandakan keunikan manusia dalam menggunakan aspek-aspek kognitifnya dalam mempersepsi fenomena tersebut. Salah satu pendekatan ilmiah adalah psikologi kognitif, yang berusaha mencari serta menjelaskan prinsip-prinsip umum tentang bagaimana indera visual dan otak mempersepsi dan menginterprestasi seni dan desain.

Menurut teori Gestalt dalam teori psikologi yang mempelajari bagaimana manusia mengorganisasikan informasi yang diterima melalui panca indera. Teori ini menekankan bahwa manusia cenderung mengorganisasikan informasi yang diterima menjadi bentuk yang lebih sederhana dan teratur. Dalam konteks pemilihan corak pakaian, teori Gestalt dapat berhubungan dengan persepsi kita terhadap pola dan warna pada pakaian. Misalnya, ketika kita melihat pakaian dengan pola yang teratur, kita cenderung melihat pola tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan sebagai kumpulan bentuk-bentuk yang terpisah. Hal ini dapat membantu kita dalam memilih pakaian yang sesuai dengan selera dan gaya kita. Namun, terdapat beberapa ilusi optik yang dapat mempengaruhi persepsi kita terhadap pola dan warna pada pakaian.

Sebagai contoh, ilusi kontras warna dapat membuat kita melihat warna yang berbeda-beda pada pola yang sebenarnya memiliki warna yang sama. Oleh karena itu, dalam memilih corak pakaian, kita perlu memperhatikan ilusi optik yang mungkin terjadi dan memilih pakaian yang sesuai dengan selera dan kebutuhan kita.

Teori gestalt juga banyak diaplikasikan pada bidang lain, terutama pada bidang seni dan desain. Gestalt memiliki beberapa prinsip dasar yang dapat diadopsi dan diaplikasikan dalam tampilan visual. Sepanjang sejarah, para seniman dan desainer telah menggunakan berbagai prinsip Gestalt dalam membuat rancangan visual yang baik. Dalam hal ini illusi visual menjadi tren dalam dunia seni dan diterapkan oleh banyak designer di dunia fashion dalam menciptakan mode pakaian karyanya.

Berdasarkan analisis prinsip ilusi garis pada gambar diatas, garis sebagai elemen desain didesain ulang dan digabungkan dengan struktur pakaian, menghasilkan prototipe desain sebagai berikut:
(1) Segmentasi visual tipe vertikal: desain yang berlimpah dengan garis-garis vertikal di bagian depan dan belakang pakaian menggunakan prinsip segmentasi ilusi visual, dan melakukan pengujian dengan teknik jarak yang sama, bertahap, dan pergeseran.

(2) Segmentasi visual tipe horizontal: desain yang berlimpah dengan garis-garis horizontal di bagian depan dan belakang pakaian yang menggunakan segmentasi garis horizontal.

(3) Segmentasi visual tipe miring: Karena garis miring adalah sejenis garis antara garis vertikal dan garis horizontal, maka, kesan ketinggian garis miring yang mendekati garis tegak lebih kuat daripada segmentasi vertikal,, dan kesan lebar garis miring yang mendekati garis horizontal lebih kuat daripada segmentasi horizontal. Segmentasi garis miring 45° menunjukkan efek netralisasi dari kedua jenis garis, sehingga dapat diterapkan untuk menutupi cacat berbagai bentuk tubuh dan cocok untuk orang yang gemuk maupun yang langsing.
Dalam kebanyakan kasus, desainer tidak akan memilih segmentasi garis miring untuk keseluruhan desain, tetapi untuk sebagian saja, karena desain seperti itu membuat orang merasa fleksibel dan modis.

(4) Segmentasi visual tipe kurva: Kurva disebut garis wanita. Menambahkan lekukan ke dalam suatu desain, dapat membuat pakaian penuh dengan kesan irama. Gambar 5-①② menerapkan lekukan horizontal dan vertikal pada suatu segmen, dan mengintegrasikan keduanya untuk mencapai kesan keindahan yang elegan dan konservatif.

Sejak tahun 1860-an, seni ilusi visual elemen garis telah digunakan oleh perancang busana sebagai elemen artistik dalam kreasi artistik pakaian, aksesori, dan sebagainya. Efek visual yang dihasilkan oleh kombinasi dan komposisi pola-pola tersebut juga telah dipelajari oleh para akademisi, seperti Thompson, yang menerapkan ilusi visual Helmholtz pada garmen dan berpendapat bahwa garis-garis bergaris horizontal menciptakan ilusi ketipisan yang lebih besar dibandingkan garis-garis bergaris vertikal. Jung Hyun dkk. juga melakukan penelitian terkait, dan mereka mengusulkan bahwa perubahan bentuk garis dan arah garis, penumpukan elemen garis, dan kombinasi desain pola elemen garis dapat menyebabkan efek ilusi visual, yang dapat mempengaruhi persepsi pemirsa terhadap bentuk pakaian.

Mempertimbangkan hal tersebut, produk fashion menghasilkan penilaian nilai yang dihasilkan dari persepsi aspek kegunaan, kesenangan, kenyamanan, kenikmatan, dan kepuasan kebutuhan individu. Dengan cara ini, karakteristik fisik dan pemilihan motif berpola garis banyak dipilih individu dalam memilih pakaian agar sesuai dengan postur tubuh yang diinginkan.(*)

Kategori
OpiniKita

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mempersiapkan Generasi Berkualitas

Oleh : Ir. Wawan Kurnia *)

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam tahapan perkembangan manusia. Masa remaja disebut juga sebagai masa pubertas dimana akan terjadi perubahan-perubahan hormonal pada tubuhnya.

Perubahan ini akan diikuti dengan perubahan-perubahan lain pada fisiknya. Seiring dengan perubahan-perubahan tersebut, memasuki masa remaja akan terjadi pula pada perubahan pada interaksi sosial, perubahan kemampuan kognitif, perubahan kualitas emosi, serta perubahan pada tatanan moral sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sekitar.

Interaksi sosial remaja harus mendapatkan perhatian yang cukup serius, karena interaksi sosial akan memunculkan prilaku-prilaku baik prilaku positif maupun negatif atau yang sering kita kenal dengan prilaku moral.

Perkembangan moral pada remaja harus dipandu dengan norma-norma agama, karena norma agama akan selalu mengarahkan manusia kepada nilai-nilai kebenaran yang hakiki yang bersumber dari Sang Pencipta manusia itu sendiri.

Banyak pihak yang bisa berperan dalam pembentukan moral remaja. Yang pertama tentu keluarga. Dalam hal ini peran keluarga sangat besar terhadap setiap tahapan perkembangan remaja, termasuk perkembangan moralnya.
Orang tua harus bisa menjadi teladan dan inspirasi serta menjadi guru dan motivator dalam setiap tahapan perkembangan tersebut.

Selain keluarga, lingkungan pergaulan di luar rumah juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Lingkungan pergaulan akan menularkan setiap prilaku kepada orang di sekitarnya. Lingkungan yang baik akan menularkan prilaku yang baik, begitu pula sebaliknya.

Saat ini masyarakat sering dikejutkan dengan beberapa kejadian tindak kejahatan diberbagai daerah baik di kota maupun di pedesaan.

Tidak dipungkiri tindakan kriminalitas yang terjadi di beberapa daerah dilakukan anak remaja, dan tidak tanggung-tanggung tindakan krimimal yangbdilakukan remaja saat ini sudah sangat memprihatinkan, bahkan sebagiannya dilakukan secara terencana dan berkelompok.

Melihat fenomena tersebut, tentu kita tidak boleh tinggal diam. Banyak pihak yang harus dilihatkan dalam menangani masalah ini. Dimulai dari keluarga, peran orang tua sangat besar dalam permasalahan ini. Anak-anak yang bermasalah pada umumnya mereka tidak mendapatkan perhatian yang baik dari orang tuanya. Orang tua tentu harus banyak belajar tentang pendidikan anak di masa kini. Pendidikan orang tua terhadap anak harus mengedepankan nilai-nilai kasih sayang dan empati, karena anak-anak masa kini berada pada situasi lingkungan yang sangat berat.

Selain orang tua, pihak sekolah dan lembaga-lembaga lain yang berkompeten dalam hal ini juga harus lebih dioptimalkan perannya. Sehingga anak-anak kita selalu mendapatkan bimbingan yang memadai dalam mempersiapkan kehidupannya di masa yang akan datang dengan baik.

Tak lupa hal yang tidak kalah pentingnya adalah faktor doa dari orang tua dan berbagai pihak, agar generasi-generasi penerus bangsa ini bisa menjadi generasi yang dapat diandalkan untuk memajukan bangsa ini menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Secara khusus di momen hari ayah tanggal 12 Nopember 2023, saya mengajak kepada para ayah untuk lebih dekat dengan anak tidak hanya secara fisik saja, tapi dekat dengan anak harus dengan hati dan perasaan. Sehingga anak-anak kita akan lebih dekat dengan orang tuanya.

SELAMAT HARI AYAH
Mari Kita Cintai Ayah
Mari Kita Menjadi Ayah Teladan

*) Penulis  Ketua Forum Ayah DPW PKS Jawa Barat (Caleg PKS Kabupaten Garut, Dapil 1)

Kategori
OpiniKita

Korupsi dan Koruptor Musuh Bersama Berdasarkan Psikologi

Oleh : Rizqi Fathullah Mahfudz *)

Kenapa seseorang itu bisa melakukan tindak korupsi dan menjadi koruptor ? menurut para ahli psikologi, korupsi adalah gejala kompleks. Gejala darimana? Gejala dari segelintir orang orang yang takut mati, Apakah ada manusia yang tidak takut mati? Pasti disetiap saat pun selalu ada kecemasan akan kematian dan itu fakta. Fakta itu membawa perasaan hampa seperti “Hubungan saya tidak akan berlanjut” , “ saya tidak akan menjadi apa-apa “.

Nah, agar seseorang tidak memiliki pikiran seperti itu, mereka membangun pola hidup. Tujuannya satu, yaitu untuk melindungi diri dari kecemasan akan kematian. Pola hidup seperi apa yang bisa sukses mengatasi kecemasan seperti itu?.

Manusia adalah makhluk yang kreatif untuk membangun suatu cara bertahan hidup. Ada beberapa orang yang menyerahkan dirinya pada penekanan penguasaan terhadap lingkungan. Dengan berkuasa, dia merasa dirinya bermakna karena kekuasaan dipandang sebagai rantai yang menghubungkan segala macam hal, orang dan peristiwa dan membuat dia jauh dari rasa cemas lagi.

Dengan hal itu (kekuasaan), dia merasa memiliki hal yang tidak dapat diambil oleh kematian dan eksistensi dirinya pun merasa ditangguhkan. Hasrat berkuasa tidak luput dari hasrat akan materi.

Bila kita telaah lebih dalam, materialisme dan konsumtivisme telah menjadi penyakit bagi para koruptor untuk mendapatkan hasrat kekuasan dengan berbagai cara yang dipilih untuk meningkatkan makna dan harga diri yang dirusak oleh ancaman kematian.

Dengan uang, kekuasaan dan kepemilikan, kebanyakan orang akan bahagia secara biologis, psikologis dan kultural. Tidak heran jika mereka (koruptor) berlomba-lomba dalam hal tersebut, agara kecemasan akan kematian berhenti mengejar mereka.

Namun, apakah kecemasan itu akan berhenti? Tentu saja tidak, mereka lupa bahwa setiap tindakan yang besar akan memiliki konsekuensi yang besar juga.

Maka, melalui kreativitas manusia, perasaan akan kekuasaan juga diciptakan melalui pemikiran bahwa walaupun fisiknya hancur namun meraka masih memiliki gen yang dia warisi melalui putra-putri dan cucu-cicitnya yang akan mengembangkan keberadaannya akan berlanjut walau dia sudah mati. Gen itupun, berkorespondensi dengan nama keluarga itu sebabnya, korupsi itu sangat egois. Pusat penyebabnya adalah diri sendiri, tetapi seolah-olah diabadikan untuk kepentingan orang lain.

Dengan pola pikir seperti itu, tanpa mereka sadari mereka telah melupakan apa dampak dari korupsi tersebut. Bukan hanya pada diri seorang koruptor saja namun, keluarga pun akan terkena dampak nya. Relasi yang terbangun dengan koruptor juga, bisa menjadi sumber identifikasi masalah dalam kasus korupsi, karena dikaitkan dengan ungkapan sebelumnya bahwa “Kekuasaan adalah rantai penghubung” maka pihak keadilan pun akan memberantas satu demi satu pihak-pihak yang terhubung akan kekuasaan tersebut.

Dari relasi tersebut juga mereka pun termasuk kedalam kasus “korupsi berjamaah”. Meskipun memiliki dampak yang begitu buruk, pada zaman sekarang terkadang beberapa orang membenarkan aksi korupsi tersebut, dengan banyaknya tekanan kecemasan akan kematian dan hausnya kekuasaan yang mereka alami, hal yang seharusnya mereka tidak lakukan pun, akan mereka langgar.

Penulis mengajak kepada semua pihak untuk terus membangun Indonesia tanpa adanya korupsi, dengan cara apa? Mari kita sama-sama memperhatikan kinerja para penguasa. Apakah kinerja mereka akan menuju kepada pembangunan yang berkemajuan atau tidak. Memperhatikan semua pengelolaan keuangan negara yang terpakai, apakah dana yang mengalir itu benar benar mereka gunakan untuk masyarakat atau untuk keluarga dan golongan tertentu.

*) Penulis adalah Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta, Jurusan Sastra Inggris.

Kategori
OpiniKita

Menggugah Semangat Pemuda Kabupaten Garut untuk Berkarya dan Berprestasi

Oleh : Wildan Nurfahmi. Spd.i *)

Kabupaten Garut, dengan segala potensi alam dan budayanya, memiliki generasi muda yang sangat berbakat dan berpotensi untuk menjadi tulang punggung pembangunan di masa depan. Namun, untuk menggali potensi tersebut, diperlukan perhatian dan dukungan yang lebih besar dari berbagai pihak.

Pemuda di Kabupaten Garut memiliki kreativitas dan semangat berinovasi yang luar biasa. Dari seni budaya hingga bidang teknologi, banyak pemuda yang telah menunjukkan prestasi yang membanggakan. Namun, sayangnya, masih terdapat tantangan besar seperti akses pendidikan dan lapangan kerja yang memadai.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi persaingan global. Diperlukan investasi lebih besar dalam infrastruktur pendidikan dan program beasiswa untuk memastikan setiap pemuda memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.

Selain itu, menciptakan lapangan kerja yang memadai juga merupakan hal yang penting. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang beragam.

Sarana dan prasarana olahraga dan seni juga harus menjadi perhatian. Dukungan terhadap kegiatan-kegiatan positif seperti seni, olahraga, dan kegiatan kemasyarakatan akan membantu mengarahkan energi positif para pemuda.

Pemuda Kabupaten Garut memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang signifikan dalam memajukan daerah ini. Dengan memberikan akses pendidikan berkualitas, peluang kerja, dan sarana untuk berkreativitas, kita dapat memastikan bahwa generasi muda Garut akan menjadi tulang punggung masa depan yang lebih cerah. Dengan kesungguhan dan kerjasama dari semua pihak, kita dapat mewujudkan visi Sumpah Pemuda: satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air.

*) Penulis Kader PKS, berdomisili di Garut

Kategori
OpiniKita

Refleksi Hari Santri : Konsolidasi Gerakan  Perubahan AMIN Menuju Kemenangan Santri Pada Pemilu 2024

Oleh : Galih F. Qurbany *)

Hari Santri, 22 Oktober, adalah momentum yang tepat untuk merenungkan peran strategis dan heroik para santri dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Perjuangan yang dilakukan oleh para santri sejak zaman kemerdekaan hingga saat ini harus terus berlanjut untuk mencapai kemerdekaan hakiki demi mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Sinergitas dan konsolidasi perubahan gemilang yang diusung pasangan AMIN yang “Nyantri” dalam Pemilu 2024 menjadi harapan baru bagi para santri untuk meraih kemenangan dan menghadirkan peran santri yang lebih strategis dan monumental dalam kehidupan kebangsaan.

Pasangan H. Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) adalah dua figur pejuang santri yang telah berdedikasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan rakyat. Keduanya mewarisi semangat perjuangan, religiusitas, nasionalisme, dan aktivisme yang melekat dalam sejarah bangsa kita.

Refleksi Hari Santri kini bukan hanya sekedar peringatan seremonial, melainkan menjadi dalil bagi para pribadi santri untuk mempertahankan, menggelorakan, dan memperjuangkan nilai-nilai perjuangan mereka. Oleh karena itu, tema perubahan gemilang yang diusung pasangan AMIN menjadi bingkai semangat lama yang terus dipelihara dan diperbarui demi menciptakan kebahagiaan yang sesungguhnya di masa depan Indonesia.

Pasangan AMIN yang memiliki latar belakang santri tulen menjadi simbol pejuang santri dewasa ini. Dukungan penuh para santri merupakan kewajiban suci yang tak terelakkan demi meraih kemenangan pada Pemilu 2024, sebagai langkah awal dalam menjadikan peran santri lebih membumi, strategis, dan heroik dalam kehidupan kebangsaan. Santri memiliki visi yang jelas akan kebutuhan dan aspirasi sesama santri, sehingga kemenangan pasangan AMIN akan melahirkan kepemimpinan berintegritas yang memahami dan mewujudkan cita-cita perjuangan santri.

Momentum Hari Santri dan peluang kemenangan gemilang pasangan AMIN pada Pemilu 2024 menjadi titik tolak bagi santri untuk memperjuangkan keberlanjutan perjuangan para pendahulu mereka. Kawal perubahan gemilang yang diusung oleh pasangan AMIN harus menjadi obsesi bagi para santri dalam menjaga nilai-nilai persatuan, keberagaman, dan semangat perjuangan dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

Jika AMIN berhasil meraih kemenangan gemilang pada Pemilu 2024, peran santri dalam kehidupan politik dan pemerintahan akan menjadi semakin relevan, konstruktif, dan heroik. Sebagai generasi penerus perjuangan, para santriharus terus terlibat secara aktif dan berkomitmen dalam mencapai perubahan gemilang yang diusung oleh pasangan AMIN. Dengan partisipasi serta kontribusi terus-menerus dari para santri, cita-cita perubahan gemilang untuk membangun Indonesia yang lebih adil, merata, dan sejahtera akan dapat diwujudkan bersama-sama.

Pentingnya konsolidasi perubahan gemilang yang dijalankan oleh pasangan AMIN dalam Pemilu 2024 menuntut para santri untuk membangun solidaritas dan sinergi yang kuat, berani, dan penuh semangat juang guna meraih kemenangan pada Pemilu 2024. Sebagai santri, sudah menjadi semestinya kita mendukung dan memberikan kepercayaan penuh kepada pasangan yang berlatar belakang santri tulen, seperti AMIN. Selain memiliki pemahaman yang kuat tentang kebutuhan dan aspirasi para santri, kemenangan pasangan AMIN akan menjadi simbol kemenangan perjuangan santri dalam taraf yang lebih tinggi dan gemilang.

Perjuangan santri pada masa kini tidak hanya sebatas menciptakan kemerdekaan dari penjajahan fisik, melainkan juga menciptakan perubahan gemilang yang bisa menjadikan Indonesia lebih sejahtera, adil, dan makmur. Perubahan tersebut akan membawa berbagai implikasi positif terhadap perekonomian, pendidikan, kesehatan, serta aspek-aspek kehidupan lainnya yang erat kaitannya dengan masyarakat dan para santri.

Melalui kepemimpinan pasangan AMIN yang luar biasa dan heroik, diharapkan pemerintah akan lebih peka dan responsif terhadap aspirasi serta perjuangan para santri untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Semangat keberagaman, persatuan, dan semangat perjuangan yang melekat pada para santri menjadi sumber inspirasi dan kekuatan luar biasa dalam memenangkan Pemilu 2024.

Dalam rangka mensukseskan Pemilu 2024, kita harus bekerja keras dan bersatu dalam menjaga cita-cita dan semangat perjuangan para santri. Dukungan dan peran aktif dari para santri sangat diharapkan dapat membawa pasangan AMIN menuju kemenangan santri yang gemilang dalam kontestasi politik Pemilu 2024. Sejalan dengan semangat perubahan gemilang yang diusung, kemenangan pasangan AMIN akan menjadi tonggak sejarah baru bagi peran santri dalam memperjuangkan kemajuan negeri ini.

Kesimpulannya, Hari Santri harus menjadi momentum refleksi dan pencetus semangat perjuangan luar biasa bagi para santri untuk meraih kemenangan gemilang pada Pemilu 2024. Pasangan H. Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) menjadi harapan besar dalam mewujudkan perubahan gemilang dan perjuangan santri demi kemajuan bangsa Indonesia. Kewajiban kita sebagai santri adalah mendukung dan mewujudkan kemenangan pasangan AMIN demi melanjutkan perjuangan santri yang heroik dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

Hanya pemimpin santri yang mengerti kegelisahan, kebutuhan, dan harapan para santri bisa memperjuangkan kesejahteraan dan kemajuan mereka secara optimal. Oleh karena itu, sebagai santri yang memiliki peran integral dalam sejarah dan perjuangan bangsa, kita harus mencurahkan segala daya dan upaya untuk memastikan kemenangan pasangan AMIN pada Pemilu 2024.

Pasangan AMIN yang telah terbukti memiliki komitmen kuat, integritas, dan mampu menjalankan kepemimpinan yang berkualitas, diharapkan mampu menghadirkan perubahan gemilang yang benar-benar mampu menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi santri serta masyarakat pada umumnya. Dalam konteks ini, peran santri dalam berbagai sektor kehidupan tidak hanya dapat dipertahankan, tetapi juga ditingkatkan agar generasi muda santri memiliki masa depan yang cerah dan menjadi pilar kebangkitan Indonesia.

Sebagai elemen penting yang telah ikut serta menjamin kemerdekaan dan keutuhan bangsa, santri memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga keberlanjutan perjuangan mereka dalam merefleksikan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu mereka. Kemenangan pasangan AMIN pada Pemilu 2024 adalah bentuk nyata dari semangat tersebut dan harus terus mengilhami generasi penerus dalam melanjutkan perjuangan untuk kemajuan bangsa.

Semoga pada Pemilu 2024, para santri dapat bergandengan tangan dalam merebut kemenangan gemilang dengan semangat yang tak pernah pudar. Agar mampu menggenggam kepemimpinan yang sesungguhnya, menciptakan perubahan yang inklusif dan berpihak pada santri dan semua komponen bangsa, menuju Indonesia yang lebih adil, merata, dan sejahtera.

Akhir kata, mari kita terus menggembirakan langkah para santri dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah. Melalui sinergitas, konsolidasi perubahan gemilang, dan semangat juang yang luar biasa, santri akan terus menjadi pilar perubahan positif bagi negeri ini. Untuk itulah, saatnya kita semua memenangkan perubahan yang gemilang, mengejawantahkan peran santri yang lebih strategis dan monumental dalam kehidupan kebangsaan, serta memastikan kemenangan pada Pemilu 2024 untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

*) Ketua Gerakan Biru Kuning Nasional, GBK, dan Aktivis 98

Kategori
OpiniKita

Berdoa Hujan Segera Turun Wajib Bagi Setiap Orang, Paham Mitigasi dan Solusi Atasi Kekeringan Dini Wajib Bagi Bupati

Oleh : Galih F Qurbani *)

Dampak kekeringan yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, di mana kurang lebih 620 hektare lahan pertanian terkena dampaknya. Bupati Rudy Gunawan berharap hujan segera turun untuk mengatasi kekeringan yang sedang dihadapi para petani.

Tentu harapan bupati sebagai seorang muslim, adalah sebuah keniscayaan hamba terhadap khaliqNya, namun bupati sebagai kepala daerah dan pemerintahan, tentu doa dan harapan itu harus ditungkan dan dijabarkan dalam bentuk langkah-langkah strategis oprasional dalam upaya mengatasi kekeringan yang dapat mengakibatkan gagalnya produksi pertanian dan dampak lain atas kekurangan air baik untuk kebutuhan harian, peternakan maupun perikanan serta kemungkinan kebakaran hutan.

Atas kondisi alam yang hari ini terjadi seharusnya Pemeintah Daerah Kabupaten Garut harus sudah mampu memetakan bahkan memprediksi lebih dini karena kecanggihan Sains dan Teknologi, sudah mampu memberikan indikator untuk melakukan “early warning” dan “weak up call”, sehingga hal – hal terburuk yang akan terjadi bisa diantisipasi.

Dengan demikian Pemerintah Daerah wajib berfokus pada program prioritas untuk memastikan lahan pertanian, perkebunan, perternakan ikan mendapatkan pasokan air yang memadai akibat dampak atas transisi perubahan iklim.

Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Garut dan daerah lain memang bagian dari dampak eL nino yang menyebabkan musim kemarau panjang, yang berdampak negatif pada produktivitas lahan pertanian dan mempengaruhi perekonomian lokal, serta mata pencaharian para petani. Untuk itu pemda harus berupaya secara cepat untuk mengatasi masalah ini dengan meningkatkan pasokan air pada lahan pertanian.

Dampak kekeringan pada lahan pertanian juga tidak hanya disebabkan oleh musim kemarau, tetapi juga oleh perubahan iklim secara global serta penggunaan air yang tidak efisien di sektor pertanian dan domestik. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat seharusnya lebih komprehensif, melibatkan penyesuaian pola penggunaan air dan mengintegrasikan teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai sebuah solusi alternatif, sebaiknya pemda melalui dinas terkait harus segera melakukan langkah kongkrit, cepat dan nyata, baik untuk solusi persoalan hari ini atau persoalan yang akan datang dengan melakukan langkah-langkah :

Pertama, membuat atau memperbaiki dan memelihara konservasi air dan pengelolaan sumber air yang berkelanjutan, Pemerintah setempat harus menggali potensi sumber air lokal serta meningkatkan sistem irigasi yang efisien, dan mengurangi kehilangan air serta pemborosan air dalam sektor pertanian.

Kedua, penyuluhan pertanian dan pelatihan bagi petani. Melakukan penyuluhan serta memberikan pelatihan bagi petani tentang teknik pertanian yang lebih adaptif terhadap kekeringan, seperti pola tanam yang sesuai dengan musim, penggunaan pupuk organik, dan penggunaan varietas tanaman yang lebih toleran terhadap kekeringan.

Ketiga, penggunaan teknologi pertanian ramah lingkungan. Mendorong adopsi teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan, seperti sistem irigasi tetes yang efisien dan pemantauan cuaca serta pola hujan untuk pengelolaan sumber air yang lebih baik.

Empat, reforestasi dan rehabilitasi lahan. Melakukan reforestasi dan rehabilitasi lahan untuk memperbaiki siklus hidrologi serta menyediakan cadangan air yang cukup untuk mengatasi kekeringan.

Lima, keterlibatan sektor swasta dan masyarakat. Menggalang dukungan dari sektor swasta dan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mengatasi permasalahan kekeringan secara berkelanjutan melalui partisipasi dalam program konservasi air dan pengelolaan sumber daya air.

Keenam, adalah yang terpenting hari ini adalah, memastikan dan mengupayakan menyelamatkan pertanian yang kekeringan dan membutuhkan air agar pohon padi yang sudah berumur 2 bln bisa tetap tumbuh dan mati sehingga tidak gagal panen dengan melakukan penyiraman / pengairan melalui bantuan pipanisasi / penyedotan air lewat pompa dari sumber ari atau sungai terdekat.

Kita berharap semoga dengan langkah-langkah solutif, strategis dan teknis mampu meminimalisir akibat yang terjadi karena kemarau yang panjang dan hujan yang belum turun.

Sebagai bagian dari masyarakat, kita tidak berharap bahwa keterlambatan menangani persoalan kekeringan yang berdampak serius terhadap pertanian dan bahkan memperkecil produksi pertanian tidak akan pernah terjadi sehingga, sebagai bisa terpenuhi kebutuhan pokok yaitu beras dan kebutuhan air untuk kehidupan.(*)

*) Penulis Wakil Ketua Kadin Kabupaten Garut

Kategori
OpiniKita

Menyoal Desain Pembangunan Pagar Kantor Disparbud, Refleksi Budaya Garut?

Oleh : Galih F Qurbany *)

Masyarakat harus tahu bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut sedang melakukan renovasi pagar kantor dengan arsitektur yang diaplikasikan gerbang mirip dengan bangunan candi dan pagar (sigotaka dan wayang).

Namun disini, penulis selaku salah satu bagian dari praktisi budaya tidak ingin mengomentari tentang proyeknya, namun lebih cenderung untuk mencoba memberikan penilaian dari beberapa sudut pandang dan pertimbangan terkait desain pagar yang sedang dibangun oleh Disparbud Garut tersebut.

Ada beberapa analisis penilaian yang ingin penulis sampaikan terutama dalam segi estetika dan karya budaya desain bangunan pagar kantor Disparbud Kabupaten Garut yang menggunakan motif gerbang mirip candi dan pagar dengan motif simbol Sigotaka.

Sepintas memang terlihat menarik dan cantik dalam perspektif estetika, namun beberapa pihak mungkin memiliki pendapat yang berbeda mengenai hal ini, karena terkait dengan konsep keindahan yang bisa berbeda di setiap individu.

Pertanyaannya mengapa pembangunan pagar tersebut diambil desain candi dan lawang sigotaka, apakah itu sudah mewakili kegarutan ataukan dianggap sebagai karya budaya baru? Pertanyaan itu muncul karena penulis menilai, jika dipertimbangkan secara matang Garut sebenarnya memiliki kekayaan budaya yang etnikal, khas dan mengandung nilai filosofis luhur.

Penampakan desain pagar Kantor Disparbud Garut.

Dalam konteks ini, dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang sejarah, kearifan lokal dan identitas budaya masyarakat Garut karena salah sedikit saja dapat merusak harmoni dan kebersamaan dalam masyarakat bahkan menimbulkan pro- kontra.

Dari sudut pandang sejarah dan arkeologi, pada dasarnya penciptaan karya seni atau arsitektur merupakan refleksi dari keadaan masyarakat, budaya, dan lingkungannya pada suatu era tertentu. Oleh karena itu, dalam konteks sejarah dan arkeologi di Garut, desain bangunan pagar kantor Disparbud yang memakai candi dan wayang tersebut mungkin tidak sesuai dengan kondisi sejarah dan arkeologi yang terjadi di Garut.

Secara de facto, Garut secara khusus dan Jawa Barat secara umun tidak punya kekhasan candi yang bisa dijadikan acuan, kendati Garut memiliki satu satunya Candi Cangkuang, belum bisa repsesentatif dijadikan sebagai simbol, beda dengan domba Garut yang telah mendunia dan bisa dijadikan simbol identitas Garut sehingga layak jadi bentuk gapura dengan kepala domba.

Demikian juga dengan pagar motif pintu Sigotaka, meski simbol ini biasa kita temukan di tanah Sunda, namun sigotaka bukankah produk original Garut, karena menurut sejarah sigotaka diciptakan oleh Sunan Gunung Jati saat membuat gugunungan dan membuat gerbangnya, dan sigotaka secara singkat diambil dari bahasa China dan Sansakerta yaitu Si : 4 yang melambangkan empat usur air, udara, tanah dan api, Go : 5 melambangkan unsur panca indra, Ta (sapta) : 7 melambang islam dan tauhid dan Ka (eka ) satu, melambangkan sang pencipta, artinya bahwa motif sigotaka adalah produk Cirebon, sangat mungkin jika sigotaka dipadukan dengan motif batik Garutan.

Namun demikian , ada kemungkinan bahwa desain tersebut dapat dianggap sebagai upaya pengembangan dan pelestarian akulturasi budaya masyarakat Garut.

Dari Perspektif Akademis dan Teoritis

Pendekatan akademis dan teoretis dapat mencakup analisis tentang konsep keindahan dan peran simbolisme dalam seni dan arsitektur. Gerbang candi dan pagar sigotaka yang dipilih dalam desain mungkin dapat melambangkan nilai-nilai atau makna-makna yang ada dalam masyarakat Garut.

Namun, perlu juga dipertimbangkan apakah menyandingkan karya sejarah/ilmu pengetahuan sebagai unsur dekoratif sebuah pagar bangunan Disparbud memberikan kontribusi pada kebudayaan atau tidak.

Dalam perspektif budaya dan identitas masyarakat Garut, desain bangunan kantor Disparbud yang menggunakan motif gerbang mirip candi dan motif sigotaka wayang belum bisa dianggap sebagai upaya pelestarian budaya masyarakat Garut, walaupun dapat dimaklumi itu merupakan upaya untuk menciptakan bangunan dengan desain yang indah dan menarik.

Namun, di sisi lain, pemilihan desain tersebut tentunya memerlukan kajian lebih lanjut tentang dampak sosial budayanya pada masyarakat dan kontribusi terhadap kebudayaan sebagai sebuah bangunan kantor. Oleh karena itu, perlu adanya kajian yang komprehensif dengan dukungan dari pemangku kebudayaan di masyarakat Garut agar bangunan ini lebih tepat dan dapat dimaknai oleh masyarakat secara lebih utuh.

Penulis khawatir, pembangunan pagar kantor Disparbud Garut hanya sekedar menonjolkan kemegahan dan keinginan individu yang tidak merefleksikan budaya khas Garut. Apatah lagi jika pembangunan pagar kantor Disparbud dengan desain candi dan sigotaka tidak melibatkan para pelaku budaya yang ada di Kabupaten Garut. Padahal para pelaku budaya di Garut itu nyata dan ada.

*) Penulis Wakil Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut

Kategori
OpiniKita

Kontroversi :  Pengentasan Kemiskinan Ekstrem VS Perjalanan Dinas Luar Negeri untuk Kerjasama Pengiriman Naker

Oleh : Galih F. Qurbany *)

Kemiskinan ekstrem adalah masalah yang mendesak dan meresahkan banyak daerah di seluruh dunia, di indonesia salah satunya termasuk Kabupaten Garut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2022, terdapat 10,42 persen warga Kabupaten Garut yang hidup dalam kemiskinan. Dari total 10,4 persen warga Kabupaten Garut yang hidup dalam kemiskinan, terdapat sekitar 82.000 jiwa atau 3%, yang masuk dalam kategori miskin ekstrem dari jumlah populasi penduduk sekitar 2.7 juta jiwa.

Data tersebut tentu saja menjadi konsen pemerintah daerah uktuk mengalokasikan Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tercatat dalam APBD Kabupaten Garut, Pemda Garut mengalokasikan dana pengentasan kemiskinan sekitar Rp 800 milyar dan digunakan Rp 784 juta untuk perjalanan dinas luar negeri.

Namun, dalam implementasi program tesebut telah terjadi kontroversi dan patut diduga adanya penyalahgunaan anggaran sebagaimana di sampaikan oleh Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan bahwa perjalanan dinas keluar negri “urusannya apa ya” ? , karena perjalanan dinas ke luar negeri tersebut diambil dari alokasi dana pengentasan kemiskinan di Garut senilai Rp 784 juta dianggap tidak relevan bahkan terindikasi adanya penyalahgunaan .

Karena itu, ketika dana APBD yang semestinya digunakan untuk pengentasan kemiskinan tetapi sebagian digunakan untuk perjalanan dinas luar negeri dengan tujuan membangun kerjasama pengiriman tenaga kerja, akan menimbulkan perdebatan, kecurigaan publik serta berimplikasi akan muncul ketidak efektif dan efesiennya penggunaan dana APBD dalam konteks ini.

Dalam hal adanya kontraversi dan dugaan bahkan kecurigaan publik atas disalokasi dan efektivitas, kita akan membahas secara lebih rinci apakah conflict of interest dan tarikan kepentingan tersebut masih kita bisa ditolerir baik secara prosedur, etis maupun legal

Kemiskinan Ekstrem : Tantangan yang Mendesak

Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Garut adalah masalah urgent yang harus segera ditangani secara cepat, efektif dan optimal, baik dalam jangka waktu pendek dan panjang. Ini adalah persolan mendesak yang memerlukan perhatian dan tindakan serius dari pemerintah daerah. Dana APBD seringkali merupakan salah satu sumber utama untuk mengatasi masalah ini dan terkadang alokasi yang ada tidak diangap cukup untuk melakukan recovery atas persoalan pengentasan kemiskin, oleh karena itu perjalanan dinas ke luar negeri menjadi tidakan yang tidak memilik etik urgensitas yang harus dilakukan oleh kepala daerah dan dinas terkait bahkan dianggap pemborasan yg uncontectual dengan persoalan yang dihadapi.

Perjalanan Dinas Luar Negeri untuk Membangun Kerjasama Pengiriman Tenaga Kerja : Potensi Manfaat dan Risiko

Perjalanan dinas luar negeri oleh pejabat pemerintah daerah untuk membangun kerjasama pengiriman tenaga kerja bisa memiliki manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan, termasuk diantaranya

1. Peningkatan Peluang Kerja.

Kerjasama ini dapat menciptakan peluang kerja bagi penduduk setempat yang mencari pekerjaan di luar negeri, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah tersebut, namun demikian harus diingat proses membangun kerjasama pengiriman tenaga kerja butuh proses yg cukup lama sementara disisi lain ada emergency call ( panggilan keterdesakan) pelayanan dan pemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat yg terjangkit kemuskinan ekstrim tersebut. Tidak mungkin orang lapar, orang gizi buruk dan stunting diberikan solusi pelatihan dan keterampilan kerja terlebih dahulu padahal mereka adalah problem yang akut.

2. Peningkatan Remitansi
Pekerja migran yang berhasil dapat mengirimkan remitansi ke daerah asal mereka, yang dapat digunakan untuk investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan pengembangan infrastruktur lokal.

3. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan.

Perjalanan dinas luar negeri dapat membantu pejabat pemerintah daerah memahami lebih baik bagaimana membangun kerjasama pengiriman tenaga kerja yang efektif.
Hal tersebut diatas adalah secuil manfaat atas adanya perjalan dinas untuk membangun kerjasama pengiriman TKI.

Namun demikian ada risiko lain yang terkait dengan penggunaan dana APBD untuk perjalanan ini :

1. Pengalihan Dana.
Penggunaan dana APBD yang seharusnya untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dapat terlihat sebagai pengalihan sumber daya dari masalah yang mendesak, yang tentu mengakibatkan tanggapan publik bahwa rombongan yg yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri adalah perilaku yang tidak memiliki sense of krisis bahkan sikap empati terhadap persoalan yang terjadi.

2. Patut diduga adanya Kemungkinan Penyalahgunaan.

Tanpa pengawasan yang ketat, ada risiko penyalahgunaan dana APBD untuk perjalanan dinas luar negeri yang tidak menghasilkan manfaat yang diharapkan. Karena itu pemda harus menjelaskan secara konferhensip dan terbuka tentang penggunaan detil anggaran sekaligus manfaat yang didapat atas perjalanan dinas ke LN tersebut.

3. Pentingnya Prioritas.
Keputusan untuk menggunakan dana APBD harus mempertimbangkan prioritas yang paling mendesak untuk kesejahteraan masyarakat. Pandangan ini merupakan tujuan mendasar atas adanya penggunaan anggaran APBD agar bisa memberikan solusi dan memupuk pertumbuhan dan pengembangan dari cita-cita pembangunan.

Keseimbangan dan Pertimbangan Etis.

Penggunaan dana APBD harus selalu mempertimbangkan prioritas utama, yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem. Keputusan untuk menggunakan dana ini harus diambil dengan cermat, transparansi, dan pertimbangan etis yang tinggi. Semua pihak yang terlibat harus memastikan bahwa penggunaan dana APBD menghasilkan manfaat yang nyata dan terukur bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dari adanya kontraversi pro dan kontra atas efektifitas perjalanan dinas ke LN pada satu sisi, dan pandangan yang mempertanyakan etik, urgensi bahkan dugaan penyelewengan maka bisa kita simpulkan bahwa kontroversi seputar penggunaan dana APBD untuk perjalanan dinas luar negeri dalam rangka membangun kerjasama pengiriman tenaga kerja mencerminkan perdebatan yang lebih luas tentang alokasi sumber daya publik untuk masalah mendesak.

Penting untuk menjaga keseimbangan antara potensi manfaat ekonomi dan kepentingan mendesak dalam mengambil keputusan tentang penggunaan dana APBD. Semua keputusan harus dipandu oleh prinsip transparansi, akuntabilitas, dan pertimbangan etis yang kuat.

Semoga analisa atas kontraversi tersebut bisa memberikan pandangan yang objektif dan mencerahkan bagi Pemda Garut untuk senantiasa berhati-hati dalam membuat diskresi dan tidak melukai rasa keadilan, nilai urgensi dan sikap empati terhadap persoalan yang di hadapi.

Atas adanya kemelut tersebut kita berharap KPK tidak sekedar menemukan indikasi adanya penyalahgunaan alokasi anggaran tetapi juga mampu menindaklanjuti temuan dan dugaan tersebut sehingga semua persoalan yang menjadi kecurigaan publik menjadi terang benderang.

*) Penulis Aktivis 98 dan Wakil Ketua Umum Kadin Kabupaten Garut

Kategori
OpiniKita

Asesmen Pembelajaran, Bagi Guru atau Siswa?

Oleh : Apar Rustam Ependi *)

Sudah lama dicanangkan bahwa pengembangan pembelajaran harus senantiasa berorientasi pada peserta didik. Yakni pembelajaran yang dikembangkan dengan menjadikan pertimbangan utama seluruh aspek kebutuhan belajar peserta didik, baik aspek social, aspek kultural, aspek ekonomi maupun aspek profil belajar dalam perancangan pembelajaran.

Oleh karenanya penggalian mendalam mengenai informasi peserta didik merupakan hal yang paling utama dilaksanakan sebelum pembelajaran tersebut dirancang dan dilaksanakan. Rumusan tujuan pembelajaran perlu dicapai dengan menjadikan pertimbangan utama kebutuhan belajar peserta didik dalam pengembangan perencanaan pembelajaran. Maka, dalam membuat perencanaan pembelajaran, hal terpenting kedua setelah merumuskan tujuan pembelajaran adalah diperolehnya data tentang profil peserta didik yang didapatkan melalui proses asesmen.

Paradigma pembelajaran pun telah lama mengalami metamorfosa dari teacher center ke student center. Peserta didik bukanlah sebagai objek pembelajaran, tetapi benar-benar diposisikan sebagai subjek pembelajaran. Peserta didiklah yang harus lebih banyak berbuat, bukan gurunya. Peserta didiklah yang harus memiliki, bukan gurunya. Peserta didiklah yang harus menguasai, bukan gurunya dan peserta didiklah yang harus mampu berbuat, bukan gurunya.

Untuk mewujudkan peserta didik agar memahami, memiliki, menguasai pengetahuan serta mampu berbuat dan bersikap berdasarkan pemahamannya terhadap suatu pengetahuan, maka dibutuhkan sejumlah informasi peserta didik, baik kaitan dengan informasi kesiapan, informasi kematangan, informasi daya dukung, maupun informasi latar belakang belajarnya. Fungsi guru adalah memasilitas agar peserta didik menguasai, memiliki, menunjukan, mendemontasikan, menerakan bahkan membuat hal baru berdasarkan pengetahuannya.

Guru yang profesional adalah guru yang mampu membuat pemetaan tentang informasi informasi peserta didiknya dan benar-benar dijadiikan input utama dalam mengembangkan pembelajarannya. Pembelajarann tidak dirandang hanya berdasarkan pada kemauan guru semata, melainkan didasarkan pada profil peserta didik. Oleh karenanya maka sebelum mengembangkan pembelajaran, seorang guru idealnya telah memiliki informasi lengkap tentang para peserta didiknya.

Sudah dijelaskan bahwa peserta didik merupakan pribadi yang unik, satu dengan yang lainnya memiliki keunikannya masing-masing. Oleh karenanya, wajar saja jika diperoleh informasi tentang peserta didik yang beragam. Keberagaman inilah yang membuat seorang guru harus berhati-hati dalam membuat rancangan pembelajaran agar desain pembelajaran efektif diterapkan dalam pembelajarannya.

Para ahli Pendidikan sudah menyatakan bahwa tidak ada suatu model, metode, strategi, teknik dan taktik pembelajaran yang cocok diterapkan dalam satu kelas, oleh karenanya, untuk salah satu cara yang dapat dilaksanaka untuk menjawab hal tersebut adalah dengan mengembangkan perencanaaan pembelajaran dengan berdasarkan pada data-data mengenai informasi peserta didik, sehingga pemilihan model, metode, strategi, teknik dan taktik pembelajaran senantiasa berdasarkan pada kebutuhan peserta didik.

Upaya menggali informasi tentang profil peserta didik merupakan usaha menyelaraskan teatmen yang akan diambil oleh seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan kebutuhan belajar rill peserta didiknya. Penggalian informasi tentang profil peserta didik dilaksanakan sebelum, pada saat dan setelah pembelajaran. Langkah-langkah menggali informasi tentang profil peserta didik inilah yang disebut dengan kegiatan asesmen. Karena itu, asesmen dilaksanakan dalam tiga momentum, yakni sebelum, pada saat dan setelah pembelajaran selesai.

Hasil asesmen yang dilaksanakan sebelum dan saat pembelajaran tiada lain digunakan untuk merancang dan memperbaiki pembelajaran, dengan fungsi seperti ini, maka asesmen yang dilaksanakan sebelum dan saat pembelajaran dikategorikan ke dalam asesmen formatif. Sedangkan asesmen yang dilaksanakan diakhir program pembelajaran berfungsi untuk memetakan capaian kompetensi yang diperoleh peserta didik, maka asesmen yang dilaksanakan di akhir pembelajaran disebut dengan asesmen sumatif.

Tidaklah mudah menjadi seorang guru, diawal pembelajaran memiliki tugas untuk menggali profil 32 orang peserta didik atau lebih dalam tiap kelasnya, mengklasifikasi berdasarkan kemiripannya serta merancang desain pembelajaran berdasarkan pengklasifikasian tersebut guna mendapatkan capaian pembelajaran yang optimal. Jika satu mata pelajaran memiliki jumlah 4 jam pelajaran dalam setiap minggunya, maka untuk memenuhi standar minimal 24 jam kewajiban guru akan diperoleh jumlah binaan peserta didik sejumlah 6 kelas.

Akankah keunikan 6 kelas peserta didiik ini dapat digali oleh seorang guru? Maka ini adalah tantangan berat dan menunjukkan tidaklah mudah menjadi seorang guru.(*)

*) Penulis, Pengawas Ahli Muda Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat