Jumat, 19 April 2024
BerandadeHumanitiBudayaKiprah Pelukis R. Cahyadi : Karyanya Laku di Luar Negeri, Mendirikan Gradasi,...

Kiprah Pelukis R. Cahyadi : Karyanya Laku di Luar Negeri, Mendirikan Gradasi, Hingga Jadi Ketua Bidang Seni Rupa Pasebban

Dejurnal.com, Bandung – Sejak kelas 3 SD R. Cahyadi sudah memperlihatkan bakat melukis, dan mulai berkiprah dengan mengikuti lomba dalam event se Bandung Raya.

Tahun 1982, ketika masih duduk di bangku kelas 1 SMA N 3 Bandung, karena prestasinya R. Cahyadi mendapat beasiswa Jawaharlal Nehru Award untuk mengikuti pendidikan selama 3 bulan di India.

R. Cahyadi lahir di Bandung, 5 April 1965. Ia putera ke 6 dari 8 bersaudara keluarga Alm. RH. Rohadi Ganda Kusumah – Hj. Euis Siti Hasanah. Bakat melukis R. Cahyadi dari keluarga yang memang seniman. Paman Cahyadi, Karnedi Nataatmaja seorang pelukis ternama di Bandung.

Tahun 1990 R. Cahyadi pernah tinggal di Jogja selama 1 tahun. Dari tahun 1991 lama tinggal di Bali, sekitar 6 tahun sambil kuliah dan melukis di Ubud. Pernah juga kuliah di seni rupa ITB, tapi tidak lama.

Cahyadi mulai merasakan benar-benar profesional melukis dari tahun 2000. Ia sering ke luar negeri. Pertama kali ke Malaysia. Ia diundang ke sana dan hampir 3000 karya lukisnya dipesan di sana.

Selain berkiprah di Malaysia, Cahyadi juga berkiprah di Singapore dan Myanmar. Setelah berdomisili di Kabupaten Bandung, sejak tahun 2000 di tahun 2014 Cahyadi mendirikan Komunitas Gradasi; Gerak Aksi Seni Rupa dan Sosial Independen.

“Anggota Gradasi tak hanya seniman pelukis, tapi perupa; seniman pematung, seniman ukir, seni batik, dll. Anggotanya sekitar 300 orang, yang awal skupnya hanya Kabupaten Bandung, sekarang menasional, ” kata R. Cahyadi saat bincang-bincang dalam satu event di Gedong Sabilulungan Soreang, Sabtu (22/10/22).

Gradasi lahir dari satu keinginan R. Cahyadi untuk menghimpun para seniman perupa di Kabupaten Bandung yang sebelumnya bergiat hanya masing-masing. Dengan ada Komunitas, disamping bisa saling tukar pengalaman juga ada sisi sosialnya.

Pada bulan Mei 2022 Gradasi menjadi salah satu pencetus deklarsi Bulan Menggambar Indonesia, mewakili Jawa Barat.

Di kediamannya, Komplek Gading Tutuka Desa Cingcin, Kecamatan Soreang Ia membangun galeri atau studio Salaras ( Sajalan Lampah jeung Rasa). Di sini pula deklarasi Bulan Menggambar dilangsungkan.

Cendramata lukisan Bupati Bandung

Sebelum berdomisili di Kabupaten Bandung, kiprah Cahyadi di bidang seni lukis di Dalem Bandung sudah dikenal, sehingga saat Paguyuban Seniman Budayawan (Pasebban) Kabupaten Bandung dibentuk, R. Cahyadi menjadi salah satu pendiri Pasebban yang saat itu diketuai Herri Heryadi (Abah Awie). Sampai di kepengurusan periode 2022-2027 ini R. Cahyadi menjadi ketua bidang seni rupa.

Ada momen yang berkesan bagi Cahyadi saat pelantikan dan pengukuhan Ketua dan Pengurus Pasebban Kabupaten Bandung periode 2022-2027 yang diketuai Dani Sugiri ini. Ketika para pengurus kebingungan mengenai cindramata apa yang akan diberikan kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna, padahal acara pelantikan akan dilakukan esok harinya, sementara cindramata belum disepakati para penguru kira-kira apa.

“Kalau cindramata kujang, golok, atau benda pusaka lainnya tidak aneh bagi beliu. Ketika terbersit lukisan dan disetujui dalam rapat pengurus hari Selasa sore. Maka, dalam waktu kurang dari semalam saya menyelesaikan lukisan Bapak Bupati,” kata R. Cahyadi saat bincang-bincang dalam satu kegiatan di Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Sabtu (22/10/22).

Kemudian esok harinya seusai pelantikan Ketua dan Pengurus Pasebban, lukisan tersebut diserahkan dan duterima langsunh oleh Dadang Supriatna di rumah dinasnya.

Rencananya lukisan tersebut akan diserahkan saat pelantikan di RM Panyaungan, hari Rabu, tanggal 19 Oktober 2022, namun karena Dadang Supriatna berlakangan hadir dan mewakilkan kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wawan A. Ridwan maka seusai pelantikan cendramata tersebut diserahkan terimakan di rumah dinas bupati sore harinya.

Saat penyerahan Cindramata tersebut, kata Cahyadi Bupati Bandung sangat mengapresiasi. Begitu pun terhadap keberadaan Pasebban yang menjadi mitra Pemda Kabupaten Bandung. Bupati berpesan agar segera mengadakan raker untuk menyusun kepengurusan sampai tingkat kecamatan.

R. Cahyadi mengatakan, Bupati juga berharap dengan adanya Pasebban seniman dan Budayawan di Kabupaten Bandung lebih maju dan sejahtera.

R. Cahyadi punya harapan yang sama, selain seluruh seniman yang terhimpun di Pasebban, khususnya yang berada di komunitas Gradasi bisa lebih maju.

Ia mengapresiasi semua karya lukis para pelukis di Gradasi, terlepas dari personal nilai seniman itu sendiri dalam berkarya. “Karena di Gradasi ini kebanyakan seniman lukis otodidak, makanya saya harus mengarkan tehnik dan hal lain kepada mereka,” kata R. Cahyadi.

Di Gradasi khususnya di studio Salaras ada program karya-karya yang memang dibilang souveniran atau harga dibawah standar yang masterpiece. Ini dipahamkan R.Cahyadi kepada seniman di Salaras. “Yang suveniran atau harga yang terjangkau sehari-hari, sedangkan yang masterpiece itu yang harganya eksklusif, ” pungkas R. Cahyadi. ***Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI