Sabtu, 20 April 2024
BerandadeEdukasiKepala Dispusip Apresiasi Buku "Aku Pahlawan Lingkungan" Karya Bunda Literasi Kabupaten Bandung

Kepala Dispusip Apresiasi Buku “Aku Pahlawan Lingkungan” Karya Bunda Literasi Kabupaten Bandung

Dejurnal.com, Bandung – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha mengapresiasi buku karya Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati Supriatna yang berjudul Aku Pahlawan Lingkungan.

Penulis buku ini didorong oleh keinginannya memberikan tambahan sumber referensi bagi keluarga, bagi anak dan orang tua. Ditulis secara sederhana dengan bahasa yang mudah dicerna.

Hal ini disampaikan Yosep di sela launching buku tersebut yang barlangsung di Hotel Sunshine Soreang, Rabu (10/8/2022).

Yosep menjelaskan, esensi buku ini tentang bagaimana harus peduli dengan lingkungan. Bagaimana cara membuang sampah yang benar dan sebagainya.

“Saya selaku Kepala Dispusip mengapresiasi sekaligus berbangga hati, karena ini tulisan pertama oleh Bunda Literasi Kabupaten. Mungkin se-Indonesia. Kalau di provinsi kan ada Bunda Literasi Ibu Atalia, ” kata Yosep.

Buku ini, tambah Yosep selain untuk menambah pengetahuan juga meningkatkan kepedulian masyarakat khususnya terhadap lingkungan. ” Ke depan harus banyak lagi wacana atau sumber bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat, bukan sekedar memberi pengetahuan, tetapi juga mampu membangun kemampuan dan keterampilan masyarakat sehingga mampu berkontribusi terhadap kesejahteraan. Dengan demikian buku itu akan dirasakan manfaatnya secara ril, ” ujarnya.

Yosep brhapan, karena manfaatnya dirasakan masyarakat, maka semakin meningkat pula kegemaran dan budaya membacanya.

Di acara launching buku tersebut, ditampilkan kreasi seni seperti menari, bermain silat, nembang dari anak-anak hasil inklusi sosial.

“Mereka sebetulnya bukan seniman, bukan berasal dari sekolah kesenian, tapi para pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan tapi punya minat terhadap kebudayaan sehingga kita pasilitasi untuk kita latih secara rutin. Ketika ditampilkan ternyata mereka mampu walaupun bukan berbasic seniman atau sekolah seni, tetapi mereka mampu berkesenian. Ini berawal dari kegemaran mereka membaca, ” tutupnya. *** Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI