Jumat, 19 April 2024
BerandadeHumanitiDisebut Tokoh Sentral dan Penting oleh Wakil Bupati Garut, Ini Sosok Arudji...

Disebut Tokoh Sentral dan Penting oleh Wakil Bupati Garut, Ini Sosok Arudji Kartawinata

Dejurnal.com, Garut – Nama Arudji Kartawinata disebut oleh Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman pada saat acara pelantikan PW Semmi Jawa Barat, sebagai tokon sentral dan penting sehingga ada upaya diusulkan untuk dijadikan pahlawan nasional. Siapa Arudji Kartawinata?

Dari beberapa sumber literasi, Arudji Kartawinata lahir di Garut pada tanggal 5 Mei 1905. Setamatnya dari Hollandsch-Inlandsche School “HIS” (sekolah setingkat SD), Ia melanjutkan ke MULO (sekolah setingkat SMP) di Bandung. Selesai dari sana ia berprofesi sebagai guru, lalu menjadi kepala sekolah di SD Syarikat Islam di daerah Garut. Sejak usia muda ia juga aktif dalam berbagai macam gerakan kebangsaan.

Ketika di Garut, Arudji Kartawinata pernah menerbitkan surat kabar Balatentara Islam yang menceritakan kegiatan serta gerakan Serikat Islam.

Pada saat penjajahan yang dilakukan oleh tentara Jepang, ia mengikuti latihan PETA (Pembela Tanah Air) dan diangkat menjadi daidancho Peta di Cimahi. Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat menjadi Komandan BKR (Badan Keamanan Rakyat) Jawa Barat.

Sebagaimana diketahui TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Divisi III Jawa Barat ini merupakan cikal bakal Divisi Siliwangi. Divisi ini terkenal memiliki prestasi yang gemilang mempertahankan kemerdekaan. Bahkan hingga kini juga masih menjadi unit elit TNI-AD (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Darat).

Karir yang terbilang gemilang Arudji juga penah menjabat sebagai Menteri Muda Pertahanan pada Kabinet Syahrir II. Ketika tahun 1948, TNI harus hijrah ke Yogyakarta akibat adanya perjanjian Renville. Ia ditunjuk menjadi Ketua Panitia Hijrah TNI yang mempunyai tugas memindahkan tentara-tentara Republik Indonesia yang ada di pelosok-pelosok daerah kekuasaan Belanda ke daerah Republik.

Selain itu ia pernah pula menjadi anggota DPR-RIS (Republik Indonesia Serikat). Setelah Pemilu 1955, ia terpilih menjadi anggota DPR-RI. Kariernya terus menanjak menjadi anggota DPR-GR dan akhirnya akhirnya diangkat menjadi anggota DPA (Dewan Pertimbangan Agung) pada tahun 1966-1968.

Arudji Kartawinata adalah salah satu sosok penting dalam pergerakan Syarikat Islam, pada Majelis Tahkim XXIX 1956, Arudji Kartawinata mengusulkan perlunya dibentuk organisai sayap Syarikat Islam dikalangan mahasiswa untuk menghimpun pergerakan intelektual mahasiswa.

Dengan didukung penuh oleh keseluruhan peserta Majelis Tahkim untuk membentuk organisasi front bagi mahasiswa, maka Arudji berdiskusi bersama Muhajir kader Syarikat Islam asal Yogyakarta yang masih mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa untuk merumuskan organisasi front kemahasiswa tersebut.

Maka nama SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia) diusulkan sebagai nama organisasi front kemahasiswaan.

Maka pada tanggal 2 April 1956 SEMMI didirikan secara resmi sebagai organisasi sayap Syarikat Islam di Jakarta oleh Arudji Kartawinata.

Pada tahun 1970, ia meninggal dunia karena menderita penyakit radang otak dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.***Red/berbagai sumber

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI