Dejurnal.com, Karawang –
Karawang Monitoring Group (KMG) Karawang akan konsen memantau pelaksaan proyek pengadaan di lingkungan Setwan Karawang tahun anggaran 2021 yang jumlahnya sekitar Rp 1 miliar, bersumber dari APBD Karawang 2021.
“Kami akan pantau terus kondisi logistik Setwan, uang sebesar itu dibelanjakan apa saja nanti setelah anggaran triwulan awal bulan April berjalan, mengingat ada dugaan kuat pengelola barang logistik sekwan mengatur pekerjaan pengadaan tanpa melalui Subag Rumah Tangga selaku PPTK. bahkan tahun sebelumnya tersiar kabar pengelola logistik belanja sendiri,” Jelas Ketua KMG Imron Rosadi SAg kapada dejurnal.com, Rabu (24/2/2021).
Menurut Imron dugaan permainan licin yang dilakukan ASP dalam membagikan paket proyek pengadaan disinyalir sudah direstui Sekretaris Dewan selaku atasannya dan bukan rahasia umum lagi karena pengadaan ATK, buku profil, pengecatan dan lainnya diatur ASP sedangkan Subag RT selaku PPTK tidak pernah tahu dan kenal dengan para rekanannya padahal apabila terjadi persoalan hukum PPTK yang bertanggung jawab secara teknis
“Namun faktanya sejak pengadaan tahun 2020 PPTK tidak dilibatkan baik dalam penyusunan SPK maupun RAB namun apabila pekerjaan hendak dicairkan baru diminta tanda tangan sedangkan proses pekerjaannya dan pemborongnya tidak mengatahui sama sekali,” ungkapnya.
Ia juga menandaskan kondisi saat ini berbagai spekulasi dan dugaaan permainan pengurus logistik dengan pihak lain harus dihentikan pekerjaan pengadaan sekwan tahun anggaran 2021 harus dikerjakan dan digunakan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Apabila terbukti pengurus logiatik barang Setwan belanja sendiri atau meminjam bendera perusahaan kepada pihak lain atau mengurangi volume dan kualitas barang akan kami lanjutkan ke aparat penegak hukum (APH), KMG akan konsisten karena tidak pernah kongkalongkong dengan sekwan atau pengurus logistik barang,” tandas Imron.
Berkaitan dengan apa yang disampaikan Ketua KMG Imron Rosadi, pengurus logistik barang Sekwan DPRD Karawang Asep Bahrum hingga berita ini dilansir belum dapat dikonfirmasi.***RF