dejurnal.com,Karawang – Keberadaan sungai Citarum memiliki sejarah Jawa Barat. Seiring dengan perkembangan khususnya industri, sungai ini sering menjadi tempat pembuangan limbah industri yang berdiri di sepanjang aliran sungai.
Warga di sekitar Sungai Citarum Karawang, mengeluhkan air sungai yang bau dan warnanya berubah jadi hitam pekat. Tak jarang, warga juga menemukan ikan-ikan mati mengambang di aliran Sungai Citarum.Sejumlah warga menduga, kondisi air Citarum seperti itu akibat tercemar limbah industri.
Untuk itu Macan Citarum Indonesia Kabupaten Karawang mengadakan unjuk rasa didepan Pemkab Karawang terkait pencemaran limbah industri yang dibuang ke sungai citarum. (Rabu,05/08/20), para utusan Macan Citarum di terima oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karawang Wawan Setiawan dan Kepala Bidang Tata Lingkungan DLHK Muhana di ruang rapat wakil Bupati untuk beraudensi.
Dalam pertemuan ini,Wakil Sekjen Macan Citarum Indonesia Iwan Portal mengatakan “Hari ini kami mengadakan audensi dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karawang,kami hanya ingin menanyakan tentang statment dari Kadis DLHK yang mengatakan bahwa hitamnya sungai citarum dikarenakan adanya pengerukan di bendungan walahar, akan tetapi ketika kami melihat ke sana,sama sekali tidak ada pengerukan yang bercampur dengan lumpur berbau dan hitam ” Ungkap Wasekjen Macan Citarum.
Sungai citarum yang hitam pekat dan berbau tersebut diduga akibat dari adanya pembuangan limbah industri disepanjang aliran sungai, terlebih setelah melewati bendungan walahar.
Wasekjen Macan Citarum pun mengatakan, “Memang ada pengerukan tersebut akan tetapi tidak masuk akal jika air hitam berlumpur tersebut bisa mengalir disepanjang aliran sungai citarum, dan DLHK pun akan membuka pintu pintu aliran di Bendungan Walahar besama dengan DanSektor 18-19 satgas citarum, nantinya mungkin sendimentasinya itu ikut terbuang mengalir, setelah dalam kurun waktu 1 minggu kita lihat, apakah airnya berubah atau masih tetap hitam dan berbau, jika masih demikian dipastikan adanya pembuangan limbah pabrik ke aliran sungai citarum tersebut” Pungkas Iwan.***Ghalls/Riff