Sabtu, 20 April 2024
BerandadePolitikIni Alasan Dadang Supriatna Berlabuh ke Partai Lain

Ini Alasan Dadang Supriatna Berlabuh ke Partai Lain

Dejurnal.com,Bandung – Keputusan DPP Golkar merekomendasikan Hj. Nia Kurnia Agustina Dadang Naser sebagai bakal calon (balon) Bupati Bandung yang dipasangkan dengan balon wakil bupatinya Usman Sayogi untuk perhelatan Pilkada 9 Desember 2020, menurut Dadang Supriatna bukan berdasrkan hasil survei, tetapi DiPP langsung menyampaikan rekom terakhir.

“Pada awalnya tanggal 12 Juni terakhir rapat di DPP. Saat itu disampaikan bahwa DPP akan melakukan servei itu awal bulan Juli. Tapi pada akhirnya yang disampaikan itu rekom terakhir. Ini yang membuat saya merasa diperlakukan tidak fair,” katanya saat dihubungi di rumahnya, bilangan Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang akrab disapa Kang DS ini tidak taat terhadap partai Golkar yang mewajibkan semua kader mendukung balon Bupati Bandung yang direkomendasi DPP. Ia lebih memilih berlabuh di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meminang dirinya untuk menjadi balon bupati yang dipasangkan dengan balon wakil bupatinya, Syahrul Gunawan yang diusung Nasdem.

Kang DS mengaku siap dengan segala konsekwensinya, termasuk berhenti dari keanggotaan DPRD Jabar. “Demi masyarakat yang menginginkan perubahan. Saya itu diminta oleh para ulama dan kiayi untuk maju, dan PKB mengusung saya. Kalau ada kesempatan diberi kepercayaan oleh masyarakat, kenapa tidak,” imbuhnya.

Selain hal di atas, yang memotiipasi DS lainnya yaitu amanat almarhum kakanya yang menginginkannya terus maju sejak dirinya menjabat Kepala Desa Tegalluar. “Saya ingat amanat Kakak saya. Dan Pak Dadang Naser juga meminta saya untuk maju jadi bupati pada awal pelantikan saya jadi anggota DPRD Provinsi, karena saat itu Bu Nia tidak akan maju,” katanya.

Dadang Supriatna merasa tidak ada yang salah apa yang telah ia lakukan tentang sikapnya yang hengkang dari partai beringin. ” Bagaimana pun di Partai Golkar saya pernah berlabuh, tapi karenna didorong oleh para ulama dan kiyai dan tim serta masyarakat, maka saya memilih untuk mengabil sikap dari keimgunan masyarakat yang ingin ada perubahan,” katanya.

Saat ini DS pokus menghadapi hal yang penting, yaitu bagaimana adu startegi yang fair dalam pemilihan nanti. Ia menghimbau kepada semua masyarakat agar dalam melaksanakan pemungutan suara 9 Desember nanti menjalankan standar protokol kesehatan pencegahan covid-19.

Selain itu, dalam menggunakan hak pilih, DS meminta masyarakat untuk memilih pilihan sesuai hati nurani, jangan terpengaruh karena ada tekanan atau intimidasi. “Memilih dengan rasa senang. Begitu pun kepada ASN menjalankan pungsi pelayan birokrat, berlakulah netral,” pungkasnya.*** Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI