Dejurnal.com, Kab. Sukabumi – Jembatan menjadi salah satu akses umum bagi setiap pengendara kendaraaan roda dua ataupun roda empat serta pejalan kaki, sebagai pengubung dua lokasi.
Ketika jembatan mengalami rusak dan hanya bisa dipakai untuk roda dua saja, maka harus ada yang setia berjaga agar bisa bergantian melewati, seperti yang terjadi di Kp. Ciheulang Hilir Desa Ciheulang Tonggoh RT 04 RW 08 kecamatan Cibadak.
Menurut Ketua RT setempat Pupud Saepudin, jembatan Ciheulang rusak sudah hampir satu tahun, akibat hujan deras dan gelombang air yang tinggi menjadikan dinding sekitar jembatan mengalami retak dan mengakibatkan longsor ..alhasil jembatan pun lumpuh setengahnya..
“Aparatur pemerintah juga langsung datang, ada PU DLLAJ kepolisian juga ada sambil pasang police line juga bambu yang di silang oleh warga untuk menghalangi supaya tidak ada yang lewat,” kata Pupud Saepudin, Minggu (10/05/2020).
Meskipun hanya bertahan 3 bulan saja dikarenakan jembatan tersebut adalah jalan alternatif dari semua desa, akhirnya jembatan tersebut dipergunakan lagi dalam jangka yang lumayan lama, hanya untuk roda dua dan kendaraan roda 4 tentunya dengan cara buka tutup oleh warga sekitar yang turut membantu keamanan di sekitar.
Setelah sekian lama dipergunakan, akhirnya ada beberapa masukan dari aparat desa bahwa jembatan tidak bisa digunakan seluruhnya, hanya bisa di lewati sebelah saja itupun hanya untuk pengendara roda dua dan pejalan kaki.
“Maka sekitar 2 minggu yang lalu dibuatkanlah kembali penghalang satu arah yang dibuat warga dari bambu untuk menutup akses masuk dari arah berlawanan,” ujarnya.
Warga Ciheulang khususnya, lanjut Ketua RT, sangat berharap jembatan ini bisa segera diperbaiki dan berjalan sebagaimana fungsinya, dikarenakan hampir seluruh desa menggunakan fasilitas jembatan tersebut, salah satunya untuk mempermudah akses perekonomian.
“Secara pribadi saya juga ingin warga bisa kembali menggunakan jembatan Ciheulang normal seperti sebelumnya,” ucapnya.
Semoga seluruh aparatur desa setempat bisa lebih memperhatikan dan lebih bijaksana dalam pengelolaan jembatan ciheulang tersebut agar secepatnya bisa diperbaiki.***Imron Fauziri