Dejurnal.com, Garut – Potensi pengembangan kawung (aren) di Indonesia saat ini sangat prospektif. Pasalnya, demand terhadap gula kawung (gula aren) bukan saja diminati di dalam negeri, namun pasar luar negeri pun peluangnya sangat besar.
Hal itu terungkap dalam diskusi kecil yang melibatkan Kawung Community (Komunitas Kawung) dengan Pemuda Pelopor Garut, di Cafe Areniss, Kamis (12/3/2020).
“Kami sudah konsisten sejak 20 Oktober tahun 2010 sampai sekarang untuk mengembangkan kawung dan kamipun sudah memiliki tempat pengolahan di berbagai daerah,” Ucap Presiden Kawung Indonesia, Jo Santoso.
Ia melanjutkan, negara-negara seperti Canada, India, Jerman dan negara timur tengah diantaranya Qatar adalah pasar paling besar dengan kebutuhan gula kawung.
“Dan pasar ini belum terpenuhi secara hukum signifikan sehingga masyarakat petani kawung harus digenjot untuk mampu berkembang,” ujarnya.
Jo Santoso menandaskan bahwa saat ini pihaknya sebagai Presiden Kawung sedang mengembangkan perluasan dan pemberdayaan petani kawung melalui Kawung Community untuk mampu berdaya memaksimalkan potensi kawung di Indonesia.
“Konsep pengembangan kawung kami sudah diadopsi oleh beberapa perusahaan perkebunan, namun dalam diskusi ini kita ingin lebih fokus memberdayakan petani kawung,” tegasnya.
Ketua Pemuda Pelopor Garut, Ade Burhanudin memberikan apresiasi kepada Kang Jo Santoso yang konsisten memperkenalkan kawung sebagai salah satu aset masa depan masyarakat Indonesia dalam membangun ekonomi.
“Saya sangat berterimakasih kepada Kang Jo, Karena beliau saya termotivasi untuk sama-sama mengembangkan dunia Perkawungan Indonesia ini,” Ucapnya.
Presiden Kawung, lanjut Ade, memberikan solusi pqengembangan Kawung bukan hanya sekedar bertani saja, namun juga sampai kepada pengolahan dan penetrasi pasarnya.
“Insya allah, semoga kabupaten Garut bisa menjadi pilot projek dalam mengembangkan bisnis perkawungan,” pungkasnya.***Rachman Esha/Deb