Kamis, 25 April 2024
BerandadeNewsAntisipasi Merebaknya Corona, 18 Madrasah di 3 Kecamatan Belajar di Rumah

Antisipasi Merebaknya Corona, 18 Madrasah di 3 Kecamatan Belajar di Rumah

Dejurnal.com, Bandung – Sebanyak 18 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di tiga kecamatan, Kecamatan Kutawaringin, Margaasih, dan Kecamatan Paseh dipastikan melakukan proses belajar siswanya dilakukan di rumah terhitung sejak 16-29 Maret 2020.

Hal itu disampaikan Ate Uhan, pengawas madrasah di tiga kecamatan tersebut.

“Saya pantau sekitar 18 MTs di tiga kecamatan melakukan proses belajarnya di rumah,” katanya.

Ate menuturkan, sejak dikeluarkan surat edaran dari Kementrian Agama Kabupaten Bandung nomor B-1520/KK.10.04/1/KP.002/03/2020, perihal antisipasi penyebaran Virus Corona, yang menghimbau agar mengurangi kerumunan orang, sehingga siswa madrasah dialihkan belajar di rumah dengan cara mendownload aplikasi e-learning madrasah (https://elearning.kemenag.go.id) atau online lainnya.

“Saya yakini para siswa belajar di rumah dengan pantauan guru. Karena surat edarannya baru sampai Senin, 16 Maret 2020, jadi para siswa mulai melakukan belajar di rumah dari hari Selasa. Meski dalam surat ditetaplan selama 14 hari, dari tanggal 16-29 Maret 2020, namun kita tunggu lagi bagaimana perkembangan situasinya,” terang Ate saat berada di MTs Darul Ma’arif, Margaasih Kamis (19/3/2020).

Ate Uhan berada di MTs Darul Ma’arif salah satunya memantau keberadaan MTs tersebut. Keberadaan MTs Darul Ma’arif lengang dari siswa, namun sesuai surat edaran Kemenag bahwa ASN di Kemenag tetap bekerja seperti biasa, termasuk guru, sehingga di MTs Darul Ma’arif nampak beberapa guru melakukan aktivitas.

Kepala MTs Darul Ma’arif, M. Fauzi Mubaroq membenarkan kalau ke-300 siswa MTs-nya melakukan belajar di rumah. “Belajar masih tetap berjalan, sesuai dengan intruksi dari pemerintah dengan aplikasi yang telah disediakan. Anak-anak kami belajar di rumah, seperti jika setiap hari di madrasah belajar asmaul husna, maka di rumah pun belajar dengan bukti video. Kemudian belajar dengan bimbingan melalui gadgate. Itu salah satu antisipasi kami dari pihak sekolah untuk tidak menghilangkan hak anak untuk belajar,” terangnya.*** Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI