Kamis, 18 April 2024
BerandadeNewsPemerintah Serius Atasi Stunting

Pemerintah Serius Atasi Stunting

Dejurnal.com – Bandung

Pemerintah Pusat saat ini tengah gencar melakukan penangan kasus stunting. Khususnya Kabupaten Bandung saat ini terus melakukan sosialisasi di 31 Kecamatan di bantu para pendamping desa.

“Ini sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dan membangun dari pinggiran dengan memperkuat desa dalam kerangka kesatuan merupakan jabaran dari nawacita ke – 5 dibayangi dengan kehadiran masalah stunting yang masih mengancam, karena stunting merujuk pada kondisi tinggi anak yang lebih pendek dari tinggi badan seumurannya,” jelas Ahmad Husaeni Selaku Pendamping Desa yang bertugas di Kecamatan Ibun, usai melaksanakan kegiatan rembug desa sehat di Desa Neglasari Kec. Ibun, Sabtu (9/11).

Menurut Ahmad, pemerintah saat ini tengah gencar menyikapi dan menindaklanjuti permasalahan stunting. Karena hasil riset kesehatan dasar mencapai 37,2 persen, jadi stunting bukan persoalan sepele,” ujarnya.

Ahmad menerangkan, untuk wilayah Kecamatan Ibun saja sudah terdapat data stunting dari tiap desa, namun belum bisa dikemukakan ke publik mengingat saat ini sedang dilakukan validasi data oleh pihak kesehatan.

“Kami pendamping saat ini sedang mendorong desa untuk melaksanakan Rembug desa Sehat (RDS) baru 10 desa, tinggal dua desa lagi, “terangnya.

Ahmad Husaeni memaparkan, bahwa stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang lain pada umumnya, yang seusia.

“Adapun langkah asal saat ini untuk pencegahan stunting pihak desa membentuk Kader Pembangunan Manusia (KPM) kemudian membentuk Forum Rembug Desa Sehat, dan selanjutnya setelah terbentuk kepengurusan melaksanakan pendataan untuk menindaklanjuti hasil temuan dilapangan aebagai rencana aksi”. Jelasnya.

Ahmad menambahkan, sesuai dasar hukum, Permendes No. 19 tahun 2017 dan Permendes No. 11 tahun 2019. Sebagai rujukan belanja desa untuk penanganan stunting, tentang prioritas pembangunan desa.

Sementara itu Kepala Desa Neglasari Kecamatan Ibun Ujang Wahyudin mengatakan, terkait penanganan stunting dalam hal ini kami dari pihak desa serius dalam mengambil langkah, dibuktikan saat ini langsung membentuk Forum Rembug Desa Sehat dan sudah terpilih kepengurusanya melalui musyawarah.

Untuk pelaksanaan kegiatan akan mengaplikasikan anggaran nanti berapa biaya yang akan dibutuhkan untuk penyelesaian persoalan ini.

“Saya selaku kepala desa mengharapkan masyarakat desa Neglasari Sehat, makanya berbagai upaya capaian pembangunan telah dan sedang dilaksanakan, realisasi kinerja pembangunan Sabermas, Pamsimas, Rutilahu, pipanisasi, dan pembangunan infrastruktur, guna kepentingan masyarakat, ” kata Kades satu cucu ini.

Pada tahun ini saja pembangunan Rutilahu mencapai 66 unit yang bersumber dari dana provinsi, Kabupaten, Bansos dan raksa desa.

“Ini sebagai wujuk karya nyata kami dalam upaya pengentasan kemiskinan sekaligua upaya membangun manusia, semoga kiprah ini sangat dirasakan manfaat nya oleh masyarakat,” terang kades yang akrab disapa Ujang.

Selanjutnya, keberadaan Puskesos di desa kami sangat membantu terhadap kinerja pemerintah desa, baik dari sisi pelayanan kepada masyarakat, juga sisi sosial yang sangat menyentuh, sebab Puskesos merupakan pusat kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh desa. Jelasnya

“Kenapa dikatakan membantu”, kata Ujang, mulai dari bidang kesehatan sudah beberapa kali melakukan perbaikan JKN KIS dan pengajuan integrasi KIS, pengobatan gratis, pembagian susu gratis melalui Puskesos, selain pembagian PMT yang dibakukan kader posyandu.

Kemudian tahun kemarin rutilahu 5 unit dan tahun sekarang 8 unit, lalu kegiatan bhakti sosial khitanan masal, santunan yatim dan jompo, kemaren kerjasama dengan polsek ibun, keberhasilan puskesos ini keberadaanya sangat membantu pemerinrahan kami,” tandas Ujang.

Ujang menerangkan, adanya masalah stunting pun kendati sudah di bentuk FDS tak terlepas dari sosial, sehingga hadirnya Puskesos di desa membantu pemerintahan jelas manfaatnya dirasakan oleh masyarakat, sehingga wajar jika puskesos kami menyandang gelar prestasi yang dihadiahkan oleh SLRT Kab. Bandung, selebihnya bisa menggaet CSR perusahaan juga.

“itu salah satu bentuk upaya yang telah dilakukan untuk pencegahan stunting, sudah dilakukan pemeriksaan ibu hamil juga sebanyak 50 orang, dan nanti akan kami suplai PMT untuk ibu hamil nya,” pungkasnya.***

Taryana budiman

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI